Langsa, 19 Juni 2025 — Upaya memperluas cakupan skrining penyakit prioritas di wilayah perkotaan terus digencarkan. Kamis (19/6), UPTD Puskesmas Langsa Kota menggelar Rapat Koordinasi dan Persiapan Implementasi Penguatan Kolaborasi dengan Klinik Pratama serta Tempat Praktik Mandiri Dokter (TPMD) se‑kecamatan Langsa Kota.
Pertemuan dibuka Kepala Puskesmas, Vivi Handayani, SKM, M.Kes. Hadir sebagai narasumber Tim Kerja Pelayanan Kesehatan Primer dan Rujukan Dinas Kesehatan Kota Langsa yang mewakili Plt. Kabid Sumber Daya Kesehatan, dr. Mahlidayani, sesuai penugasan Kadinkes dr. Muhammad Yusuf Akbar, M.K.M.
Turut hadir perwakilan Kecamatan Langsa Kota, penanggung jawab layanan (Yankes) dan Program Penyakit Tidak Menular (PTM) Dinkes, pengelola Klinik Pratama, serta TPMD.
Berbagi peran & alur rujukan
Klinik Pratama/TPMD diharapkan aktif melakukan deteksi dini dan pencatatan kasus Tuberkulosis (TBC), Diabetes Mellitus (DM), dan Hipertensi, kemudian mengintegrasikannya ke sistem pelaporan Puskesmas.
Agenda skrining massal
Kolaborasi dijadwalkan dalam kegiatan Posbindu, Posyandu, dan mobile screening keliling pasar–sekolah untuk menjaring populasi berisiko.
Standarisasi edukasi & konseling
Materi promosi kesehatan disiapkan Puskesmas agar seluruh fasyankes menyampaikan pesan pencegahan seragam.
Pemantapan jejaring laboratorium & logistik obat
Pasien terkonfirmasi akan mendapat pendampingan pengobatan TBC maupun paket tata laksana DM/HT di fasilitas terdekat.
“Sinergi lintas fasilitas primer mutlak agar kasus ditemukan lebih cepat, pengobatan tepat waktu, dan beban rumah sakit berkurang,” tegas perwakilan Tim Pelayanan Kesehatan Primer Dinkes.
Dengan terbangunnya jejaring ini, Kecamatan Langsa Kota menargetkan:
80 % populasi risiko tinggi tersaring DM & Hipertensi pada 2025.
Penemuan kasus TBC meningkat minimal 20 % dibanding 2024.
Kesepakatan dituangkan dalam work plan triwulan berikutnya dan akan dievaluasi rutin oleh Dinas Kesehatan.