Dinas Kesehatan Langsa melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi program penanggulangan Tuberkulosis (TBC) di Kota Langsa untuk tahun 2024. Kegiatan ini bertujuan meninjau perkembangan program penanganan TBC di masyarakat serta mengevaluasi efektivitas strategi yang telah diterapkan untuk menekan angka penderita TBC di Langsa.

Program penanggulangan TBC ini merupakan bagian dari upaya nasional untuk memberantas penyakit menular ini. TBC masih menjadi salah satu tantangan kesehatan utama di Indonesia, dan Dinas Kesehatan Langsa secara aktif terlibat dalam implementasi berbagai program, termasuk pengobatan dan edukasi masyarakat.

Monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Langsa bertujuan untuk menilai efektivitas program yang telah berjalan, serta mengidentifikasi tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Hasil dari kegiatan ini akan dijadikan acuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan penanggulangan TBC di Langsa.

Kepala Dinas Kesehatan Langsa, Dr. Muhammad Yusuf Akbar, menyatakan, "Monitoring dan evaluasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa program penanganan TBC berjalan sesuai target. Kami terus berupaya menekan angka penderita TBC di Langsa dan memberikan layanan pengobatan yang optimal bagi masyarakat."

Dalam kegiatan evaluasi ini, Dinas Kesehatan Langsa memaparkan bahwa angka penemuan kasus TBC di Langsa pada tahun lalu mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan skrining aktif di masyarakat. Namun, tantangan masih ada terkait kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tuntas.

Dinas Kesehatan Langsa berharap bahwa dengan hasil evaluasi ini, strategi penanganan TBC di tahun 2024 bisa lebih ditingkatkan, terutama dalam hal edukasi dan pemberdayaan masyarakat agar lebih peduli pada pencegahan dan pengobatan TBC.

Kegiatan monitoring dan evaluasi ini diharapkan dapat memperkuat program penanggulangan TBC di Kota Langsa, dengan tujuan jangka panjang untuk mengurangi bahkan mengeliminasi kasus TBC di Kota Langsa.